![]() |
Crude oil rebounded on firm US demand and geopolitical easingCrude oil rebounded on firm US demand and geopolitical easing |
|
Futures minyak bumi global bangkit kembali secara moderat pada hari Rabu, 25 Juni, karena indikator kuat konsumsi bahan bakar AS membantu meningkatkan sentimen setelah penurunan harga dua hari tertajam dalam lebih dari dua tahun. Investor juga dengan hati-hati mempertimbangkan dinamika gencatan senjata yang terus berkembang di Timur Tengah.
Minyak Brent ditutup naik 54 sen pada $67,68 per barel, naik 0,8%.
WTI naik 55 sen, atau 0,9%, ditutup pada $64,92.
Kenaikan ini sebagian membalikkan kerugian lalu yang menghilangkan sebanyak 13% sejak awal minggu, didorong meredanya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian makroekonomi yang meluas.
Data terbaru Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menawarkan penyeimbang bullish, mengungkapkan stok minyak bumi komersial turun sebesar 5,8 juta barel minggu lalu. Penurunan ini menandai penurunan mingguan kelima berturut-turut, mendorong stok ke level musiman terendah dalam 11 tahun.
Stok bensin yang diawasi ketat sebagai proksi untuk permintaan konsumen juga turun secara tak terduga sebesar 2,1 juta barel. Penurunan ini memperkuat optimisme atas konsumsi bahan bakar menguat di AS, khususnya selama musim berkendara musim panas yang mencapai puncaknya.
Namun, momentum kenaikan dibatasi laporan kalau Rusia mungkin mendukung kemungkinan peningkatan produksi minyak pada pertemuan OPEC+ mendatang, jika dianggap perlu oleh kelompok yang lebih luas. Sikap ini menandakan kemungkinan pergeseran dari penolakan Moskow sebelumnya terhadap peningkatan produksi dan menambah lapisan kompleksitas terhadap prospek kebijakan aliansi tersebut.