![]() |
Freightos Baltic: Ocean freight rates plunge as demand wanes, capacity swellsGlobal ocean freight rates fell sharply in the final week of June, with transpacific and Asia–Europe routes posting notable declines amid softening demand and expanding vessel availability. |
|
Route |
Cost (USD/FEU) |
Changes |
Updated on 02 July 2025 |
||
Asia - US West Coast |
$ 3,389 |
â 39% |
Asia - US East Coast |
$ 6,116 |
â 15% |
Asia - Northern Europe |
$ 2,969 |
â 4% |
Asia - Mediterranean |
$ 4,223 |
â 5% |
Tarif angkutan laut global mengalami penurunan tajam pada minggu terakhir bulan Juni, dengan rute transpasifik dan Asia–Eropa mencatat penurunan signifikan di tengah melemahnya permintaan dan meningkatnya ketersediaan kapal. Penurunan paling tajam terjadi pada rute Asia–Pantai Barat AS, di mana tarif spot rata-rata anjlok 39% dibanding minggu lalu menjadi $3.389/FEU, menurut Freightos. Angka itu mencerminkan penurunan 43% dari puncak bulan Juni, meskipun masih 22% lebih tinggi dibanding level akhir Mei.
Penyesuaian tarif ini terjadi setelah lonjakan permintaan waktu dekat yang dipicu kebijakan pemerintah AS pada 12 Mei yang mencabut sebagian tarif atas barang asal China. Kebijakan ini mendorong lonjakan pemesanan kontainer dari China ke AS, namun kini mereda. Operator pelayaran yang sebelumnya meningkatkan kapasitas transpasifik dalam antisipasi pemulihan lebih berkelanjutan kini harus menghadapi kapal-kapal yang kurang dimanfaatkan.
“Sekarang ketegangan dagang antara Washington dan Beijing mereda signifikan, aksi frontloading importir AS mulai kehilangan tenaga. Pasar dengan cepat menyesuaikan diri dengan permintaan lebih lemah,” kata seorang analis.
Rute Asia–Pantai Timur AS juga mengalami penurunan signifikan, dengan tarif turun 15% minggu lalu. Dengan penurunan ini terjadi tepat saat awal musim puncak (peak season), para pengamat pasar memperingatkan operator mungkin perlu mengurangi jumlah pelayaran dalam beberapa minggu ke depan demi menstabilkan tarif.
Sementara itu, tarif ke Eropa Utara dan Mediterania masing-masing turun sebesar 4% dan 5%, menimbulkan keraguan terhadap keberhasilan rencana Kenaikan Tarif Umum (General Rate Increases/GRI) bulan Juli. Terlepas pengalihan rute yang sedang berlangsung di sekitar Laut Merah, lemahnya permintaan mendorong operator mempertimbangkan penyesuaian kapasitas di luar musim untuk melindungi margin keuntungan.
“Tarif di seluruh rute masih jauh di bawah angka tahun lalu, yang menunjukkan pertumbuhan kapasitas melampaui pertumbuhan permintaan bahkan ketika risiko geopolitik terus mengganggu pola pelayaran tradisional,” kata seorang eksekutif logistik.
Pelaku pengiriman saat ini sedang mencermati masa berlaku moratorium tarif timbal balik AS yang akan berakhir pada 9 Juli. Gedung Putih menargetkan menyelesaikan negosiasi dengan sepuluh mitra dagang utama segera setelah libur 4 Juli, dengan kemungkinan penerapan tarif sepihak terhadap negara-negara lain tak lama setelahnya.
Baca lebih banyak di: Freightos