CommoPlast

Oil settled higher on heightened geopolitical tension, US tariff threats

Oil prices settled higher on Tuesday, supported by renewed geopolitical risks after Israeli strikes on Hamas targets in Qatar and the United States floated the prospect of new tariffs on India and China over Russian oil purchases.



Harga minyak ditutup menguat pada hari Selasa, didukung meningkatnya risiko geopolitik setelah serangan Israel terhadap target Hamas di Qatar dan Amerika Serikat mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif baru terhadap India dan China atas pembelian minyak Rusia.

Minyak Brent naik 37 sen, atau 0,6%, menjadi $66,02 per barel.

WTI juga naik dengan margin sama menjadi $62,63 per barel. Kedua acuan itu sebelumnya sempat melonjak lebih dari $1 di awal sesi sebelum memangkas kembali keuntungannya.

Harga sempat melonjak hampir 2% segera setelah laporan serangan Israel muncul, namun momentumnya mereda setelah Washington meyakinkan Doha tidak akan ada serangan lanjutan di wilayah Qatar.

Secara terpisah, AS menyatakan siap memberlakukan tarif terhadap India dan China guna menekan Moskow agar bernegosiasi dengan Ukraina. Namun, Washington memberi sinyal langkah itu hanya akan diambil jika Uni Eropa juga menerapkan kebijakan serupa.

Ke depan, para analis memperingatkan potensi kenaikan harga minyak kemungkinan akan tetap terbatas. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan harga minyak bumi global diperkirakan akan mendapat tekanan dalam beberapa bulan datang seiring meningkatnya stok.


Written
: Farid Muzaffar