CommoPlast

Oil slipped as US diesel build clouds demand outlook

US government data showed crude inventories dropped sharply last week on stronger exports and weaker imports. However, distillate stocks climbed, raising doubts about industrial and transport fuel consumption



Harga minyak turun pada hari Rabu karena peningkatan stok solar di AS menaikkan kekhawatiran terhadap permintaan, yang mengimbangi penurunan tajam stok minyak bumi dan sinyal baru Federal Reserve.

Futures Brent turun 52 sen, atau 0,76%, menjadi $67,95 per barel.

West Texas Intermediate turun 47 sen, atau 0,73%, menjadi $64,05.

Data pemerintah AS terlihat stok minyak bumi turun tajam minggu lalu karena ekspor yang menguat dan impor melemah. Namun, stok distilat meningkat, menimbulkan keraguan terhadap konsumsi bahan bakar industri dan transportasi. Analis mencatat solar tetap menjadi bagian paling rentan dari barel, memperbesar kekhawatiran pasar.

Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang perkiraan dan mengindikasikan pelonggaran lagi tahun ini. Meski kebijakan moneter yang melonggar bisa mendukung pertumbuhan, para pedagang tetap berhati-hati terhadap prospek permintaan dalam waktu dekat.

Sementara itu, risiko terhadap pasokan Rusia meningkat karena serangan drone Ukraina terus mengganggu kilang dan infrastruktur ekspor. Operator pipa Transneft memperingatkan produsen mereka mungkin terpaksa mengurangi produksi jika kerusakan pada pelabuhan terus berlanjut, menurut sumber industri.

Analis mengatakan risiko geopolitik bisa menopang harga, tetapi sinyal permintaan rapuh kemungkinan akan membatasi kenaikan dalam waktu dekat, membuat pasar tetap tertekan.


Written
: Aiman Haikal