![]() |
INEOS to shut two German plants amid ‘industrial suicide’ fears for EuropeINEOS plans to shut two of its production units in Rheinberg, Germany, as soaring energy costs, rising carbon prices, and insufficient tariff protection continue to erode Europe’s chemical competitiveness. |
|
INEOS berencana menghentikan dua unit produksinya di Rheinberg, Jerman, karena lonjakan harga energi, kenaikan harga karbon, dan perlindungan tarif yang tidak mendukung terus menggerus daya saing industri kimia Eropa. Perusahaan menyebut lingkungan kebijakan saat ini sebagai “situasi bunuh diri pada industri” bagi kawasan itu.
Industri kimia Eropa kesulitan sejak tahun 2022, tertekan lemahnya permintaan, meningkatnya biaya, dan persaingan global agresif terutama dari US dan Asia. Menurut sumber, sekitar 4 juta ton kapasitas cracker sudah dijadwalkan tutup, memicu kekhawatiran krisis ini bisa merambat ke berbagai sektor industri lainnya.
CEO INEOS, Stephen Dossett, mengatakan perusahaan memandang kondisi saat ini setara dengan “bunuh diri industri” bagi Eropa, mengikuti kombinasi harga energi tinggi, kebijakan karbon mahal, dan tidak adanya perlindungan tarif. Ia mencatat produsen di US dan China menikmati energi lebih murah, sementara perusahaan-perusahaan Eropa menghadapi kenaikan harga dan persaingan bebas dari impor beremisi tinggi, situasi yang menurut perusahaan bisa memicu penghentian pabrik lagi, hilangnya lapangan kerja, dan ketergantungan semakin dalam pada wilayah lain untuk bahan baku penting.
Perusahaan menutup pabrik di Grangemouth, Inggris, dan Geel, Belgia, serta menonaktifkan sementara fasilitas di Tavaux, Prancis, dan Martorell, Spanyol. Satu fasilitas Jerman lainnya di Gladbeck juga dijadwalkan akan ditutup.
Penutupan ini diperkirakan akan memangkas 175 pekerjaan dan semakin membebani sektor industri Jerman, yang sudah terpukul penurunan output kimia sebesar 18% sejak 2019.
INEOS berpendapat kurangnya perlindungan tarif di Eropa mempercepat pergeseran produksi ke luar negeri, membandingkan kebijakan Uni Eropa dengan AS, di mana tarif membantu mencegah kelebihan pasokan dari Asia. Beberapa bahan impor, catat perusahaan, diproduksi menggunakan bahan baku murah dari Rusia yang merusak baik ekonomi maupun target iklim Eropa.
Dalam langkah terpisah namun terkait, INEOS juga akan memangkas sekitar 60 pekerjaan sekitar 20% dari tenaga kerjanya di pabrik Hull, Inggris, dengan alasan harga energi terus tinggi dan tekanan impor murah asal China semakin besar.
Written: Farid Muzaffar