CommoPlast

Oil prices hit five-month low on US-China tensions and surplus fears

Oil prices extended losses on Wednesday, slipping to their lowest in five months as escalating US-China trade tensions and mounting supply concerns weighed on sentiment.



Harga minyak memperpanjang kerugiannya pada hari Rabu, turun ke level terendah dalam lima bulan karena meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan kekhawatiran pasokan terus bertambah membebani sentimen pasar.

Minyak Brent turun 48 sen, atau 0,8%, menjadi US $61,91 per barel.

WTI turun 43 sen, atau 0,7%, menjadi US $58,27. Kedua acuan itu mencatat penutupan terlemah sejak 7 Mei untuk dua sesi berturut-turut.

Pasar tetap berada di bawah tekanan karena meningkatnya gesekan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang mengancam akan mengganggu arus pengiriman global dan melemahkan permintaan industri. Kedua negara itu memberikan biaya pelabuhan baru untuk pengiriman, sementara tarif dan pembatasan ekspor yang meluas semakin memperburuk prospek ekonomi.

Data harga konsumen dan produsen lemah dari China memperkuat kekhawatiran akan melambatnya ekonomi, dengan tekanan deflasi terus-menerus dan pasar properti lesu menambah kekhawatiran terhadap permintaan importir minyak bumi terbesar di dunia.

Dari sisi pasokan, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan minggu ini pasar minyak global bisa menghadapi surplus hingga 4 juta barel per hari pada tahun 2026 karena produsen OPEC+ terus meningkatkan produksi di tengah pertumbuhan konsumsi lamban. Proyeksi ini memperdalam sentimen bearish, dengan para pedagang semakin fokus pada risiko kelebihan pasokan berkelanjutan hingga tahun depan. 


Written
: Aiman Haikal