|
Oil ended week in red despite modest gains as supply glut loomsCrude oil prices edged slightly higher on Friday but still logged a third consecutive week of losses, as mounting evidence of a widening supply surplus overshadowed cautious optimism over US–China trade relations. |
|
Harga minyak bumi sedikit naik pada hari Jumat namun tetap mencatat kerugian selama tiga minggu berturut-turut, karena semakin banyak bukti mengenai surplus pasokan yang meluas membayangi optimisme hati-hati atas hubungan dagang AS–China.
Futures Brent menetap naik 23 sen, atau 0,38%, menjadi $61,29 per barel.
WTI crude naik 8 sen, atau 0,14%, menjadi $57,54 per barel. Terlepas kenaikan kecil ini, kedua acuan turun hampir 3% selama minggu ini, mencerminkan kekhawatiran meningkat pasar kembali menuju surplus.
Para pedagang mendapat sedikit ketenangan setelah Washington mengisyaratkan optimisme pembicaraan yang datang dengan Beijing bisa membuka jalan bagi kesepakatan dagang lebih tahan lama. Kepastian ini membantu meredakan kekhawatiran perang dagang berkepanjangan antara dua konsumen minyak bumi terbesar di dunia bisa semakin melemahkan permintaan energi.
Namun, kenaikan harga tetap tertahan tanda-tanda kelebihan pasokan terus berkembang. Badan Energi Internasional (IEA) minggu ini menaikkan proyeksinya untuk surplus minyak global tahun depan sekitar 18%, memperkuat kekhawatiran pertumbuhan permintaan lesu. Di AS, sebuah perusahaan penyimpanan besar melaporkan lonjakan permintaan ruang tangki di Cushing, Oklahoma yaitu pusat minyak bumi utama negara itu yang memperlihatkan para pedagang sudah bersiap menghadapi lonjakan stok.
Written: Rochelle Nguyen