|
Crude dipped to its lowest since May on mounting glut concerns, easing trade frictionsOil prices slipped to a five-month low on Monday, as growing fears of a global glut overshadowed signs of easing US – China trade frictions. |
|
Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada hari Senin, karena kekhawatiran meningkat akan kelebihan pasokan global mengalahkan tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara AS dan China.
Minyak Brent ditutup turun 28 sen, atau 0,5%, menjadi $61,01 per barel.
WTI turun tipis 2 sen ke level $57,52.
Penurunan relatif kecil ini menandai tren penurunan meluas, dengan para pedagang semakin mengalihkan fokus dari kekhawatiran pasokan lalu ke mengenai kelebihan pasokan yang buktinya terus bertambah.
Dua konsumen minyak terbesar di dunia Amerika Serikat dan China kembali memicu ketegangan dagang minggu lalu, dengan menerapkan tarif pelabuhan baru terhadap kapal kargo yang berlayar di antara keduanya. Langkah balasan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai gangguan pada arus pengiriman global dan permintaan energi. Tapi beberapa tanda meredanya ketegangan mulai terlihat ketika para pedagang menilai kembali besarnya konflik dan dampaknya terhadap arus perdagangan.
Menambah ketidakpastian pasar adalah perkembangan geopolitik di Eropa Timur. Washington dilaporkan mendesak Kyiv menyerahkan kendali atas sebagian wilayah Donbas yang sudah dikuasai Rusia, seiring Presiden Donald Trump berupaya segera meredakan konflik yang berlangsung hampir tiga tahun. Langkah ini, jika dikonfirmasi, dapat mengubah dinamika diplomatik, meski dampaknya terhadap fundamental minyak bumi masih terbatas.
Saat ini, dengan stok terus meningkat dan tekanan ekonomi semakin berat, para pedagang tampaknya yakin risiko bergeser ke arah kelebihan pasokan.
Written: Farid Muzaffar