Oil prices nosedived over 6% on supply surge and trade war jitters
Oil prices nosedived over 6% on supply surge and trade war jitters

Harga minyak mengalami penurunan harian terbesar sejak 2022 pada Kamis, seiring kekhawatiran yang meningkat atas lonjakan pasokan global bersamaan dengan ketidakpastian akibat eskalasi gesekan perdagangan.
Brent crude turun $4,81 (6,42%) menjadi $70,14 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) anjlok $4,76 (6,64%) menjadi $66,95 per barel.
Penurunan ini terjadi dengan kecepatan yang belum terlihat sejak 1 Agustus 2022 (untuk Brent) dan 11 Juli 2022 (untuk WTI).
Aksi jual besar-besaran dipicu keputusan tak terduga dari delapan anggota OPEC+ secara signifikan meningkatkan produksi dari 135.000 menjadi 411.000 barel per hari mulai Mei. Pengumuman ini memicu kekhawatiran baru atas meningkatnya pasokan di pasar yang sudah rapuh.
Sentimen investor semakin tertekan langkah Amerika Serikat memberlakukan tarif minimum 10% pada sebagian besar impor, ditambah serangkaian tarif balasan yang menargetkan 60 negara. Meskipun produk energi dikecualikan dari daftar tarif terbaru, pasar tetap waspada terhadap implikasi ekonomi yang meluas, termasuk potensi pembalasan, perlambatan perdagangan global, dan melemahnya permintaan energi.
Written by: Derek Yong