Oil market jumped more than 4% as the US delayed reciprocal tariff
Oil market jumped more than 4% as the US delayed reciprocal tariff

Harga minyak melonjak pada Rabu, pulih tajam dari penurunan lalu setelah pemerintah AS secara tak terduga menunda penerapan tarif timbal balik selama 90 hari. Kebijakan ini meredakan kekhawatiran resesi dalam waktu pendek, meskipun sentimen pasar tetap hati-hati di tengah ketegangan geopolitik yang berlanjut.
Brent crude naik $2,66 (4,23%) menjadi $65,48 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) AS naik $2,77 (4,65%) menjadi $62,35 per barel.
Kebijakan ini mencabut rencana tarif timbal balik semua negara kecuali China, dengan hanya tarif universal 10% tetap berlaku. Langkah ini menandai pelonggaran sebagian dari kebijakan yang sebelumnya memicu kekhawatiran perlambatan global dan mendorong harga minyak ke level terendah empat tahun.
Namun, sentimen investor tetap tertahan seiring meningkatnya ketegangan dagang AS-China. Washington menaikkan tarif atas barang-barang China dari 104% menjadi 125%, sementara Beijing bersiap memberlakukan tarif 84% atas impor AS mulai Kamis.
Kenaikan harga lagi terbatas setelah data resmi menunjukkan stok minyak bumi AS naik 2,6 juta barel minggu lalu yang jauh melampaui ekspektasi pasar menyoroti tekanan dari sisi pasokan.
Written by: Derek Yong