Official data: China’s factory activities contracted for the second month in May
China’s manufacturing activities shrank for a second consecutive month in May, official data showed, underscoring ongoing weakness in industrial demand even as trade sentiment showed tentative signs of recovery.

Aktivitas manufaktur China menurun untuk dua bulan berturut-turut pada Mei, menurut data resmi, menyoroti kelemahan berkelanjutan dalam permintaan industri meski sentimen perdagangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang masih rapuh.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi, yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS), tercatat sebesar 49,5 pada Mei, naik sedikit dari 49,0 pada April. Meski terdapat perbaikan moderat, angka ini tetap berada di bawah batas 50 poin yang memisahkan ekspansi dari kontraksi, menandakan tantangan masih dihadapi oleh ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Secara khusus, pesanan baru menunjukkan ketahanan, dengan sub-indeks meningkat menjadi 49,8 dari 49,2 pada bulan lalu. Pesanan ekspor juga mengalami peningkatan signifikan, naik menjadi 47,5 dari 44,7, mengindikasikan pemulihan ringan dalam permintaan luar negeri. Beberapa perusahaan yang disurvei melaporkan adanya pemulihan terlihat dalam aktivitas perdagangan dengan Amerika Serikat, termasuk peningkatan dalam arus impor dan ekspor.
Namun, gambaran ekonomi keseluruhan tetap beragam. PMI non-manufaktur yang mencakup sektor jasa dan konstruksi turun tipis menjadi 50,3 pada Mei dari 50,4 pada April. Meskipun masih berada di atas batas kontraksi, angka ini mencerminkan laju ekspansi yang lambat di sektor ekonomi yang berbasis jasa.
Data ini menambah tekanan bagi para pembuat kebijakan di Beijing untuk meluncurkan langkah dukungan tambahan. Dengan momentum manufaktur melemah dan risiko eksternal dari ketegangan perdagangan masih membayangi, para analis memperkirakan adanya stimulus moneter dan fiskal yang lebih proaktif dalam beberapa bulan datang guna memperkuat permintaan lokal dan melindungi ekonomi dari tekanan geopolitik.