Media: Malaysia’s Petronas Chemicals launches sweeping review after record quarterly loss
Petronas Chemicals Group Bhd is launching a sweeping strategic portfolio review across its entire value chain after posting its largest quarterly loss since listing

Petronas Chemicals Group Bhd tengah meluncurkan tinjauan strategis besar-besaran terhadap portofolio bisnisnya di semua rantai nilai, mengikuti kerugian kuartalan terbesar sejak pencatatan perdananya di bursa yang menyoroti tekanan pelemahan berkepanjangan di sektor petrokimia global.
Produsen asal Malaysia ini melaporkan kerugian bersih sebesar RM1,08 miliar untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2025, disebabkan penyusutan selisih harga produk, kerugian nilai tukar asing yang belum direalisasi, serta penurunan nilai aset. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) anjlok 64% secara tahunan menjadi RM395 juta, terdorong margin yang tertekan dan kontribusi yang lemah dari usaha patungan, terutama dari Pengerang Petrochemical Company (PPCSB).
Kerugian nilai tukar asing melonjak menjadi RM446 juta dari RM62 juta pada periode sama tahun lalu, terutama akibat dampak nilai tukar yang belum direalisasi dari revaluasi pinjaman pemegang saham kepada PPCSB.
Pendapatan kuartalan turun 16% dibanding tahun lalu menjadi RM6,4 miliar, tertekan harga melemah, volume penjualan lebih rendah, penurunan kontribusi dari produksi bersama, serta penguatan ringgit terhadap dolar AS. Divisi olefin dan derivatif kontributor pendapatan terbesar perusahaan mencatat penurunan utilisasi pabrik menjadi 86% dari 94%, sementara pendapatan anjlok 30% menjadi RM2,6 miliar. Segmen ini berbalik mencatat kerugian EBITDA sebesar RM251 juta.
Sebagai tanggapan, Petronas Chemicals mempercepat upaya optimalisasi biaya, merampingkan tenaga kerja, serta mengevaluasi kembali kepemilikan di usaha patungan dan entitas asosiasi sebagai bagian dari peninjauan portofolio. Inisiatif dalam bisnis olefin & derivatif serta pupuk & metanol difokuskan pada peningkatan netback penjualan, efisiensi logistik, dan penyesuaian jadwal perawatan untuk memaksimalkan output. Untuk segmen produk spesial, perusahaan memperkuat fokus pada area bernilai tinggi seperti resin & pelapis, perawatan pribadi, cairan teknik, dan solusi polimer canggih.
Kuartal suram ini mencerminkan kesulitan yang meluas tengah dihadapi industri petrokimia global. Margin keuntungan tergerus akibat penambahan kapasitas yang terus-menerus selama satu dekade terakhir khususnya di China, pasar petrokimia terbesar di dunia yang menyebabkan kelebihan pasokan berkepanjangan. Sementara itu, pertumbuhan permintaan stagnan selama hampir empat tahun terakhir, membuat para produsen harus menghadapi margin yang menipis dan tekanan keuangan meningkat.
Written: Farid Muzaffar