Oct 17, 2025 4:44 p.m.

Oil prices rose on Russian supply risks and stronger US demand

Oil prices edged higher on Wednesday, supported by persistent concerns over Russian supply disruptions and signs of stronger US fuel demand. The gains extended earlier advances

Title

Available in

Harga minyak naik tipis pada hari Rabu, didukung kekhawatiran terus berlanjut terhadap gangguan pasokan Rusia dan tanda-tanda peningkatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat. Kenaikan ini memperpanjang lonjakan lalu, dengan para pedagang bertaruh sanksi terhadap Moskow akan tetap diberlakukan di tengah mandeknya upaya perdamaian di Ukraina.

Futures minyak Brent ditutup naik 80 sen, atau 1,2%, menjadi $66,25 per barel.

WTI naik 82 sen, atau 1,3%, menjadi $62,55. Kedua acuan harga itu ditutup pada level tertinggi dalam satu minggu terakhir.

Sentimen pasar didorong indikasi negosiasi antara Rusia dan Ukraina mengalami kebuntuan, menurunkan harapan akan pelonggaran sanksi dalam waktu dekat. Dukungan harga juga datang dari ekspektasi pelonggaran moneter lagi di Amerika Serikat, yang menambah nada optimistis di pasar. Risalah dari pertemuan The Federal Reserve bulan September menyoroti kekhawatiran meningkat terkait kelemahan pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 28–29 Oktober mendatang. Suku bunga lebih rendah biasanya mendukung aktivitas ekonomi dan konsumsi bahan bakar.

Harga minyak naik sekitar 3% sejauh minggu ini, didukung keputusan OPEC+ untuk menaikkan target produksi bulan November sebesar 137.000 barel per hari yang lebih kecil dari perkiraan banyak pihak. Langkah itu menegaskan keberhati-hatian kelompok itu saat mereka berupaya menyeimbangkan pertumbuhan pasokan dengan risiko kelebihan pasokan di pasar global yang rapuh. 


Written: 
Aiman Haikal