Oct 16, 2025 7:32 p.m.

Oil prices slipped as IEA flagged surplus, US-China tensions weighed on sentiment

The IEA said in its latest report that the world oil market could face a surplus of up to 4 million barrels per day next year as producers within and outside OPEC+ ramp up output amid sluggish demand growth.

Title

Available in

Harga minyak bumi pada hari Selasa, tertekan ketegangan dagang AS–China yang kembali mencuat serta prospek bearish Badan Energi Internasional (IEA), yang memperingatkan akan adanya kelebihan pasokan global signifikan pada tahun 2026.

Minyak bumi Brent ditutup turun 93 sen, atau 1,5%, menjadi $62,39 per barel.

WTI turun 79 sen, atau 1,3%, menjadi $58,70. Kedua acuan itu ditutup pada level terlemah dalam lima bulan terakhir, membalikkan kenaikan moderat pada sesi lalu.

IEA dalam laporan terbarunya menyatakan pasar minyak dunia bisa menghadapi surplus hingga 4 juta barel per hari tahun depan, karena produsen di dalam dan luar OPEC+ meningkatkan produksi di tengah pertumbuhan permintaan lesu. Peringatan ini bertentangan dengan proyeksi bulanan OPEC+ pada hari Senin, yang memperkirakan kesenjangan pasokan lebih kecil dan penyeimbangan kembali bertahap seiring dengan rencana peningkatan produksi aliansi itu.

Para pedagang mengatakan sentimen pasar beralih ke mode risk-off setelah penilaian IEA, dengan kekhawatiran kelebihan pasokan memperbesar kekhawatiran akan melambatnya momentum ekonomi di China dan Amerika Serikat. Analis mencatat ketegangan dagang dan prospek dari IEA memicu aksi jual meluas pada aset berisiko, dengan tekanan harga diperkirakan akan berlanjut kecuali ada kemajuan dalam negosiasi.  

 

Written: Aiman Haikal