Oct 19, 2025 4:52 p.m.

UK targets Russian oil trade in expanded sanctions, China’s Shandong Yulong named

Among those blacklisted is Shandong Yulong Petrochemical Company, one of China’s largest independent refiners and petrochemical producer

Title

Available in

Inggris Raya memperketat sanksi terhadap sektor energi Rusia, dengan memberlakukan langkah-langkah baru terhadap raksasa minyak milik negara Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, serta sejumlah perusahaan India dan China yang dituduh memfasilitasi perdagangan minyak bumi dan gas Rusia meski sudah ada berlaku pembatasan.

Langkah terbaru ini merupakan salah satu upaya paling tegas dari London untuk menghentikan aliran pendapatan ke Kremlin di tengah perang sedang berlangsung di Ukraina. Sanksi diperbarui juga menargetkan jaringan kapal tanker yang beroperasi dalam armada bayangan Rusia, dituduh menyembunyikan asal dan pergerakan minyak yang terkena sanksi.

Salah satu perusahaan masuk daftar hitam adalah Shandong Yulong Petrochemical Company, salah satu penyuling independen terbesar di China dengan kapasitas pengolahan minyak bumi sebesar 400.000 barel per hari. Pemerintah Inggris menyebut keterlibatan Yulong dengan kapal dan entitas yang lalu dikenai sanksi dalam pengangkutan minyak asal Rusia, dan menggambarkan aktivitas perusahaan itu sebagai bagian penting dalam perdagangan energi Moskow.

Yulong mengoperasikan kompleks petrokimia terintegrasi di Yantai, yang memproduksi sekitar 1,9 juta ton/tahun PP, 1 juta ton/tahun HDPE/LLDPE, dan 0,7 juta ton/tahun HDPE. Unit-unit ini mulai berproduksi secara bertahap sejak awal 2025, dan perusahaan itu belakangan ini mulai mendapatkan pangsa pasar ekspor.

Pelaku pasar mengatakan kepada CommoPlast sanksi ini bisa mendorong pembeli dari China maupun luar negeri untuk lebih berhati-hati terhadap kargo Yulong hingga ada kejelasan lagi mengenai penerapan sanksi itu. Beberapa sumber menyarankan produsen itu mungkin akan mengurangi tingkat produksi secara signifikan, meski hal ini belum dapat dikonfirmasi independen.

Sanksi Inggris diperbarui juga mencakup 44 kapal yang diidentifikasi sebagai bagian dari armada bayangan Rusia yang terus berkembang. Pemerintah menyatakan langkah ini bertujuan membatasi penggunaan layanan keuangan, asuransi, dan jasa maritim berbasis Inggris untuk kapal-kapal yang terlibat dalam pengangkutan minyak Rusia.

Meski efektivitas langkah terbaru dari London masih belum pasti, dimasukkannya penyuling besar dari China dan India menyoroti semakin lebarnya jurang antara negara-negara Barat yang berupaya mengisolasi Rusia dan pembeli Asia yang terus menahan akses ke pasokan energi murah dari negara itu. 

Written: Aiman Haikal

 

Country

China