Dec 04, 2025 7:09 p.m.

Freightos Baltic: Transpacific and Asia–Europe rates show stabilisation as US-China trade tensions ease

Container freight rates across major East–West trades were relatively stable last week, with small gains on Asia–Europe and East Coast transpacific lanes offset by minor declines on the West Coast.

Title

Available in

Tarif angkutan peti kemas di jalur perdagangan utama Timur–Barat relatif stabil minggu lalu, dengan sedikit kenaikan di rute Asia–Eropa dan Transpasifik Pantai Timur yang diimbangi penurunan kecil di Pantai Barat. 

Route

Cost (USD/FEU)

Changes

Updated on 5 November 2025

Asia – US West Coast

$ 1,999

â 1%

Asia – US East Coast

$ 3,628

á 4%

Asia – Northern Europe

$ 2,284

á 1%

Asia – Mediterranean

$ 2,297

á 1%

 

Kenaikan tarif umum (GRI) pada 1 November memberikan dukungan sementara, terutama pada rute menuju Eropa. Tarif spot harian ke Pantai Barat melonjak sebesar $1.000/FEU menjadi $2.962/FEU minggu ini, meski laporan awal terlihat operator kapal sudah mulai menawarkan tarif lebih murah. Tarif harian ke Pantai Timur turun sekitar $100/FEU, menandakan GRI memiliki dampak kecil. Pada rute Asia–Eropa, tarif harian naik $300–$500/FEU, tarif ke Mediterania mencapai sekitar $2.800/FEU.

Pertemuan antara Trump dan Xi di Korea Selatan minggu lalu menghasilkan perjanjian perdagangan sementara yang meredakan ketegangan antara AS dan China, setidaknya untuk sementara waktu. Kesepakatan itu menurunkan tarif terkait fentanil terhadap China sebesar sepuluh poin persentase, memperpanjang gencatan tarif yang ada selama satu tahun, dan menetapkan tarif dasar 20% untuk semua ekspor China, mengembalikan levelnya seperti pada Maret lalu.

Selain itu, biaya panggilan pelabuhan AS untuk kapal yang terhubung dengan China akan ditangguhkan selama dua belas bulan mulai 10 November. Sebagai imbalannya, China akan membatasi aliran bahan kimia terkait fentanil, mencabut sebagian pengendalian ekspor logam tanah jarang, menangguhkan pembatasan pembelian kedelai AS, serta menunda penerapan biaya panggilan pelabuhan timbal balik untuk kapal yang terhubung dengan AS.

Secara operasional, kesepakatan ini memberikan keringanan bagi operator kapal asal China yang menghadapi paparan biaya tambahan besar, serta bagi operator yang terhubung dengan AS di China, meski operator non-China kemungkinan tetap melakukan penyesuaian penempatan kapal dengan hati-hati. Terlepas dari meredanya ketegangan, volume transpasifik diperkirakan tidak akan meningkat signifikan.

Tarif yang masih berlaku untuk dua pertiga ekspor China ke AS, ditambah pengiriman yang dimajukan serta perlambatan musiman pada November–Desember, memperlihatkan para importir akan terus melakukan diversifikasi sumber dan permintaan pengangkutan akan tetap moderat.

Kesepakatan minggu lalu, bersama dengan perjanjian perdagangan AS lainnya dengan negara-negara ASEAN, memberikan kejelasan dan stabilitas yang lebih besar bagi para pelaku rantai pasok terkait lanskap tarif setidaknya untuk saat ini, dan kemungkinan selama dua belas bulan ke depan. Stabilitas rapuh ini bisa mengurangi kemungkinan terjadinya percepatan pengiriman dan pola pelayaran tidak menentu seperti yang terlihat awal tahun ini, menandakan potensi kembalinya pola musiman lebih tradisional di pasar angkutan laut, meski tarif tetap meningkatkan biaya impor.

Namun, ketidakpastian hukum dan regulasi masih ada karena Mahkamah Agung AS mulai menggelar sidang terkait gugatan atas penggunaan *International Emergency Economic Powers Act* (IEEPA) oleh Trump untuk memberlakukan tarif tahun ini, dengan putusan kemungkinan baru akan keluar pada Juni 2026. Keputusan membatalkan tarif itu dapat menimbulkan volatilitas waktu dekat, meski hambatan perdagangan yang meluas tidak mungkin hilang sepenuhnya, mengingat masih adanya jalur hukum alternatif bagi AS memberlakukan tarif sektoral.

Ke depan, kemampuan operator kapal mempertahankan kenaikan tarif terbaru akan bergantung pada seberapa efektif mereka menyeimbangkan kapasitas terhadap pelemahan permintaan, terutama melalui keberlanjutan praktik blank sailings (pembatalan pelayaran). Meski kemacetan di pelabuhan Eropa dan pertumbuhan volume tahunan yang moderat memberikan sedikit dukungan, tarif Asia–Eropa masih lebih dari 40% di bawah level tahun 2024. Hal ini menegaskan ekspansi kapasitas struktural berkelanjutan masih menekan pasar, meski efek mitigasi dari pengalihan rute melalui Laut Merah tetap ada.

 

Baca lebih banyak di Freightos