Oil fell over 2% as prospects of Russia–Ukraine peace dilute risk premium
Renewed Russia–Ukraine diplomacy erased much of the recent geopolitical premium, overshadowing a larger-than-expected US crude draw
Brent NYMEX
Harga minyak jatuh tajam pada hari Rabu setelah diplomasi Rusia–Ukraina yang kembali mencuat menghapus sebagian besar keunggulan geopolitik terbaru, mengalahkan dampak penurunan stok minyak bumi AS yang lebih banyak dari perkiraan.
Brent crude turun $1,38, atau 2,1%, pada $63,51 per barel.
WTI turun $1,30, juga 2,1%, pada $59,44 per barel.
Laporan Washington menyusun kerangka penyelesaian negosiasi dan mendesak Kyiv untuk mempertimbangkan konsesi (pemotongan) teritorial membuat pelaku pasar menilai ulang prospek pasokan. Potensi meredanya ketegangan formal bisa membuka jalan bagi peningkatan ekspor Rusia, memperkuat kekhawatiran kelebihan pasokan yang sudah ada dan menekan harga future.
Analis mengatakan kembalinya minyak kena sanksi yang sebagian besar saat ini tersimpan di kapal bisa membuat harga acuan turun rendah ke kisaran $50 jika diplomasi berkembang. Pergeseran ini terjadi menjelang tenggat 21 November untuk sanksi AS terhadap Rosneft dan Lukoil, yang menekan pendapatan Rusia tetapi mungkin menjadi kurang ketat jika kesepakatan damai memperoleh kemajuan.
Fokus pasar juga kembali ke fundamental setelah berminggu-minggu perdagangan yang digerakkan berita geopolitik. Data EIA terlihat stok minyak bumi AS turun 3,4 juta barel, tetapi penurunan itu lebih kecil dari perkiraan. Stok bensin dan distilat naik untuk pertama kalinya dalam sebulan karena peningkatan produksi kilang bertemu dengan permintaan lebih lemah, menyebabkan harga heating oil turun tajam.
Prospek yang meluas tetap rapuh, ekspektasi pasokan global akan melampaui permintaan pada 2026 di tengah meningkatnya produksi non-OPEC+. Hingga ada kemajuan lebih jelas dalam pembicaraan diplomatik dan sanksi, harga kemungkinan akan bergerak dalam rentang terbatas saat pelaku pasar menyeimbangkan berkurangnya risiko geopolitik dengan memburuknya keseimbangan pasar.
Written by: Aiman Haikal
