EIA: US inventories reverse course on strong exports and refinery runs
US commercial crude inventories fell by 3.4 million barrels to 424.2 million barrels in the week ended 14 November, reversing the prior week’s 6.4-million-barrel build and leaving stocks about 5% below the five-year average.
Stok minyak bumi komersial AS turun 3,4 juta barel menjadi 424,2 juta barel pada minggu yang berakhir 14 November, membalikkan peningkatan 6,4 juta barel pada minggu lalu dan membuat stok sekitar 5% di bawah rata-rata lima tahun. Penurunan itu didorong ekspor lebih tinggi dan peningkatan aktivitas kilang.
Impor minyak bumi kembali naik 729.000 bpd menjadi 6,0 juta bpd, sebagian mengimbangi penurunan minggu lalu, meski rata-rata empat minggu tetap jauh di bawah level tahun lalu. Ekspor naik 1,3 juta bpd menjadi 4,2 juta bpd, mendukung penurunan stok.
Aktivitas kilang semakin menguat, input minyak bumi naik 258.000 bpd menjadi 16,2 juta bpd dan utilisasi meningkat menjadi 90,0%, kembali ke tingkat musiman khas. Produksi bensin sedikit turun ke 9,3 juta bpd, sementara produksi distilat turun ke 4,9 juta bpd.
Stok bensin naik 2,3 juta barel menjadi 207,4 juta, membalikkan penurunan minggu lalu, karena komponen pencampuran meningkat meski stok bensin jadi sedikit turun. Pasokan bensin motor bertahan di sekitar 8,8 juta bpd dalam rata-rata empat minggu, relatif stabil tetapi masih sedikit di bawah tahun lalu. Stok distilat naik tipis menjadi 111,1 juta barel, pasokan rata-rata empat minggu sebesar 3,8 juta bpd, naik 0,2% dibanding tahun lalu. Pasokan bahan bakar jet naik 2,7% pada periode yang sama. Stok propana/propilena tetap stabil di 105,4 juta barel, sekitar 16% di atas rata-rata lima tahun.
Keseluruhan stok minyak bumi AS mengetat dipengaruhi ekspor menguat dan produksi kilang yang solid, sementara pasar produk terlihat sedikit pelemahan pada bensin dan distilat.
Written by: Farid Muzaffar
