Oil slipped as diplomatic push on Russia–Ukraine conflict outweighed bullish US stock data
Oil prices eased on Thursday as the United States intensified efforts to advance a negotiated settlement between Russia and Ukraine, prompting a reassessment of geopolitical risk premiums
Harga minyak melemah pada hari Kamis ketika Amerika Serikat meningkatkan upaya mendorong penyelesaian negosiasi antara Rusia dan Ukraina, sehingga memicu penilaian ulang atas premi risiko geopolitik meski data stok mendukung harga.
Minyak Brent turun 13 sen, atau 0,2%, pada $63,38 per barel.
WTI turun 30 sen, atau 0,5%, menjadi $59,14 per barel.
Kontrak future sebelumnya menguat setelah data pemerintah terlihat penurunan stok minyak bumi AS yang lebih banyak dari perkiraan, memperkuat prospek permintaan waktu dekat. Momentum kenaikan itu memudar setelah berita Washington mengajukan kerangka perdamaian yang bertujuan mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Usulan itu dilaporkan mencakup konsesi (pemotongan) teritorial dan pengurangan angkatan bersenjata Ukraina yang syarat sebelumnya ditolak Kyiv meskipun para pejabat mengatakan mereka akan meninjau rencana itu dan berkonsultasi dengan mitra AS sebelum memberikan respons resmi. Pasar menafsirkan hal ini sebagai meningkatnya kemungkinan keterlibatan diplomatik, sehingga mempersempit ekspektasi gangguan pasokan geopolitik berkepanjangan.
Para analis mengatakan fokus kini apakah sanksi akan mulai berlaku dalam beberapa hari ke depan akan tetap dilaksanakan sesuai rencana atau ditunda jika diskusi mengalami kemajuan. Pada saat sama, stok bensin dan distilat AS naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, menandakan konsumsi lebih lemah dan mengurangi dampak penurunan stok minyak bumi.
Written by: Aiman Haikal
