Oil rebounded as rate-cut hopes and renewed geopolitical risk lift sentiment
Oil prices recovered on Monday as traders increased expectations of a possible US interest rate cut in December and moderated earlier optimism surrounding peace negotiations in Eastern Europe
Brent NYMEX
Harga minyak menguat pada hari Senin karena ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada bulan Desember semakin kuat, sementara optimisme yang lalu atas negosiasi damai di Eropa Timur mulai memudar.
Brent naik 1,3% menjadi $63,37 per barel, dan WTI meningkat 1,3% menjadi $58,84, pulih dari posisi terendah satu bulan.
Data ketenagakerjaan AS yang melemah mendukung pandangan pasar Federal Reserve bisa melakukan pemangkasan seperempat poin lagi, meningkatkan prospek aktivitas ekonomi dan permintaan bahan bakar dalam waktu dekat.
Sentimen diplomatik menjadi lebih berhati-hati setelah proposal terbaru dinilai tidak mungkin menghasilkan terobosan, mendorong para pedagang memulihkan sebagian premi risiko geopolitik setelah penurunan tajam minggu lalu. Sanksi baru AS terhadap perusahaan minyak utama Rusia biasanya akan memperketat pasokan, meski dampak langsungnya terbatas. Perkiraan industri terlihat penurunan tajam pendapatan tahunan energi Rusia pada bulan November.
Sinyal yang meluas tetap beragam. Kepercayaan bisnis Jerman kembali melemah, menyoroti pemulihan Eropa tidak merata, sementara dialog baru antara Washington dan Beijing membantu meningkatkan sentimen permintaan waktu panjang. Sanksi tambahan melibatkan Venezuela turut menambah ketidakpastian di sisi pasokan.
Terlepas pemulihan pada hari Senin, lembaga-lembaga besar menahan pandangan hati-hati terhadap prospek waktu menengah, perkiraan memperlihatkan harga yang lesu hingga tahun 2026 dan 2027. Untuk saat ini, harga minyak bumi tetap dipengaruhi perkembangan diplomatik yang berubah-ubah dan ekspektasi berkembang terkait kebijakan moneter AS.
Written by: Aiman Haikal
