Oil rose as rate-cut expectations and geopolitical risks counter oversupply concerns
Prices settled higher on Thursday as renewed expectations of a US Federal Reserve rate cut and a firmer geopolitical risk premium outweighed fresh signs of global oversupply.
Brent NYMEX
Harga minyak bumi naik pada hari Kamis karena ekspektasi baru terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve AS dan meningkatnya premi risiko geopolitik mampu mengimbangi tanda-tanda baru kelebihan pasokan global.
Brent berakhir naik 59 sen menjadi $63,26 per barel, naik 0,9%, sementara WTI naik 1,2% dan menetap di $59,67.
Data ketenagakerjaan AS yang melemah memperkuat alasan pelonggaran moneter, mendorong dolar melemah selama sepuluh sesi berturut-turut dan meningkatkan daya tarik minyak bagi pembeli non-AS. Analis mengatakan optimisme penurunan suku bunga membentuk arah pasar pada awal perdagangan, memberikan dukungan meski fundamental pasar tetap bearish.
Perkembangan geopolitik turut menambah dorongan kenaikan ketika pembicaraan damai antara Washington dan Moskow kembali berakhir tanpa kemajuan, menandakan sanksi terhadap minyak Rusia kemungkinan tidak akan dicabut dalam waktu dekat. Serangan drone Ukraina berkelanjutan terhadap infrastruktur kilang dan pipa semakin memperkuat risiko terkait konflik, analis memperkirakan output kilang Rusia turun 335.000 barel per hari (bpd) secara tahunan antara September dan November.
Ketegangan terkait Venezuela juga muncul kembali setelah Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal potensi aksi militer terhadap kartel narkoba yang diduga beroperasi di dalam negeri itu, menimbulkan kekhawatiran eskalasi dapat mengganggu ekspor Venezuela yang sudah rapuh.
Meski demikian, keseluruhan indikator sisi pasokan tetap negatif. Pasokan minyak bumi AS naik 574.000 bpd minggu lalu, berlawanan ekspektasi penurunan, sementara stok bensin dan distilat mencatat kenaikan besar. Data itu menegaskan kondisi pasokan melimpah menjelang akhir tahun.
Langkah Arab Saudi menurunkan harga jual resmi (OSP) Arab Light untuk pengiriman Januari ke Asia ke level terendah lima tahun sebesar 60 sen di atas acuan Oman/Dubai memperkuat strategi perebutan pangsa pasar semakin diadopsi produsen besar. Pelaku pasar menurunkan asumsi harga minyak 2025–2027, mengikuti kelebihan pasokan berkelanjutan dan pertumbuhan produksi lebih kuat dari perkiraan, menambah tekanan lagi.
Dengan optimisme makroekonomi berbenturan dengan narasi surplus yang persisten, para pedagang mengatakan harga minyak tetap berada dalam kisaran perdagangan sempit. Brent terus bergerak di kisaran pertengahan $60 saat pasar menimbang ketidakpastian geopolitik terhadap prospek pasokan terus meluas.
Written by: Aiman Haikal
