Oil edged higher as tanker seizure injects short-term supply risk
Oil prices ticked higher on Wednesday after the United States seized a sanctioned tanker off the coast of Venezuela, adding a modest risk premium to near-term supply expectations.
Harga minyak naik pada hari Rabu setelah Amerika Serikat menyita sebuah tanker yang kena sanksi di lepas pantai Venezuela, menambah sedikit risiko pada ekspektasi pasokan waktu dekat.
Brent mengakhiri sesi naik 27 sen pada $62,21 per barel.
WTI naik 21 sen pada $58,46 per barel.
Pencegatan itu menandai eskalasi signifikan dalam kampanye tekanan Washington dan meningkatkan kekhawatiran dengan potensi gangguan terhadap ekspor Venezuela, yang sudah bergerak melalui sejumlah kecil perantara yang terdampak sanksi. Para pedagang mengatakan pasar bisa bereaksi lebih tajam jika tindakan itu menandakan penegakan yang meluas, bisa menghambat arus keluar.
Fundamental menahan kenaikan. Badan Informasi Energi melaporkan penurunan 1,8 juta barel dalam stok minyak bumi AS, diimbangi peningkatan besar dalam stok bahan bakar yaitu kombinasi yang membuat sentimen tetap berhati-hati. Tingkat produksi AS yang mencapai rekor tertinggi juga terus membatasi pemulihan pasar.
Penurunan suku bunga seperempat poin oleh Federal Reserve telah banyak diperkirakan memberikan dukungan kecil dengan memperkuat ekspektasi aktivitas ekonomi AS lebih stabil, meski para pejabat tidak memberikan arahan mengenai pelonggaran lagi.
Written by: Farid Muzaffar
